TRAVEL

Sinergi Cresentrating dan PPHI Tingkatkan Industri Pariwisata Indonesia dengan Mengkapitalisasi Pasar Wisata Ramah Muslim

post-img

Istimewa

PATADaily.id - Seiring dengan memulihnya kondisi industri pariwisata di Indonesia, Crescentrating dan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) mengumumkan kerja sama untuk mempercepat laju pemulihan industri pariwisata Indonesia dengan mengkapitalisasi pasar travel ramah Muslim.

Istimewa

Adapun tujuan jangka pendek dari kerja sama ini yakni meningkatkan laju pertumbuhan wisatawan Muslim ke Indonesia.

Istimewa

Program kerja sama ini diluncurkan di kantor pusat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
Syariah (KNEKS) di Jakarta dan dihadiri oleh representatif dari Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), KNEKS, Bank Indonesia dan
Mastercard.

Berdasarkan Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022, kedatangan wisatawan Muslim global mencatatkan rekor tertinggi di 2019 lalu, yakni mencapai
160 juta.

Setelah melewati disrupsi di tahun 2020 dan 2021, kedatangan wisatawan Muslim internasional diprediksi akan mencapai 140 juta di tahun 2023 akan kembali ke level pra-
pandemi sebanyak 160 juta kedatangan di tahun 2024.

Pada 2026 mendatang, diprediksi terdapat 230
juta kedatangan wisatawan Muslim global dengan estimasi pengeluaran belanja sebesar
225 miliar dolar AS.

Di tahun-tahun sebelum pandemi, Indonesia mencatatkan pertumbuhan kedatangan
wisatawan Muslim internasional yang stabil.

Menurut estimasi Crescentrating, terdapat 2.9
Juta kedatangan wisatawan Muslim internasional ke Indonesia.

Angka ini merepresentasikan 18 persen dari total kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Menariknya Indonesia meraih posisi kedua di laporan GMTI 2022, mempertegas kedudukannya sebagai salah satu destinasi ramah Muslim terbaik di dunia.

Inisiasi awal dalam kerja sama antara Crescentrating dan PPHI meliputi menyelenggarakan Global Muslim-Friendly Tourism Summit 2023 bersamaan dengan B2B/B2C Travel Fair, meluncurkan kembali Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), peluncuran Muslim-lifestyle Indonesia Awards, program rating dan akreditasi bagi pelaku industri dan penyedia jasa
ramah Muslim, dan peluncuran platform untuk berinteraksi dengan pelaku industri ramah
Muslim di Indonesia.

Ya, Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), yang dirilis pada 2018 dan 2019, akan diluncurkan
kembali di tahun 2023. IMTI memberikan pemaparan komprehensif atas kesiapan tiap
provinsi dalam menyambut kedatangan wisatawan, terutama wisatawan Muslim.

“Saya apresiasi kolaborasi antara Crescentrating dan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) dalam menjalin kerja sama mutual untuk mempercepat laju pemulihan industri pariwisata ramah Muslim di Indonesia yang berkelanjutan. Program kerja sama ini sejalan dengan tujuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sebagai pemain utama dalam pariwisata ramah Muslim dan meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia”, ucap Rizky Handayani, Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam keterangan resmi, Jumat (14/10/2022).

“Dengan keunikan dan keberagaman produk industri pariwisata yang Indonesia tawarkan, kami percaya dapat membuka sejumlah peluang pasar wisata ramah Muslim dan menjadikannya sebagai mesin penggerak perekonomian. Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen untuk mengedepankan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor ini di Indonesia sambil merangkul berbagai elemen masyarakat.”, ucap Fazal Bahardeen, CEO Crescentrating dan Halaltrip.

Sementara Riyanto Sofyan, Ketua Persatuan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) menyatakan, “Untuk mempercepat laju pengembangan industri pariwisata di Indonesia dengan mengkapitalisasi pasar wisata ramah Muslim, kita perlu memberikan nilai lebih pada produk dan jasa yang ditawarkan, diiringi dengan peniningkatan mutu secara berkelanjutan, yang sesuai dengan suasana wisata ramah Muslim pasca pandemi. Dengan demikian, kerja sama kami dengan Crescentrating sejalan dengan Inisiasi Strategis PPHI 2022 – 2024 dalam menyediakan benchmarking global, program pelatihan berkualitas, berbagi praktik terbaik, dan jaringan pemasaran global.”

“Kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi salah satunya didukung oleh sektor pariwisata yang mampu bangkit dengan cepat. Potensi pariwisata ramah muslim yang sangat baik di Indonesia perlu untuk terus kita tingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah perjalanan dan kunjungan wisatawan muslim internasional dari berbagai negara. Kesiapan itu perlu dilaksanakan secara berkolaborasi dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung penuh kolaborasi tersebut, salah satunya melalui MoU ini dan kerjasama ke depannya dengan semua stakeholder industri pariwisata. Sebagai bagian dari pengembangan ekonomi syariah Indonesia, KNEKS akan terus mengakselerasi kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada muslim visitors seluruh dunia”, ucap Afdhal Aliasar, Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Menurut Badan Pusat Statisik Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan drastis.

Pada periode Mei 2022, lembaga tersebut mencatatkan peningkatan wisatawan mancanegara lebih dari 18 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, memprediksi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia akan mencapai 1.8 hingga 3.6 juta kedatangan pada akhir 2022.

Dalam aspek keterisian kamar hotel, Maulana Yusran, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menyebutkan, tercatat kenaikan okupansi kamar hotel sebesar 7 persen di bulan Januari hingga Maret 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Deputy Chairman for Marketing PPHI Ninik Irawan juga hadir pada kegiatan ini. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya