Destination

Rekor MURI Lulus S3 Kedokteran Tercepat Dipecahkan Dr Joy dari RS Mandaya

post-img

PATADaily.id - Tangerang - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan gelar “Dokter yang Lulus S3 Kedokteran Tercepat” kepada dokter bedah saraf yang berpraktik di Mandaya Royal Hospital Puri, yaitu Dr dr Mardjono Tjahjadi, Sp.BS (K), Subsp.N.Vas., PhD, FICS atau yang akrab disapa Dr Joy.

Pada acara penganugerahan MURI di Mandaya Royal Hospital Puri, Rabu (16/4), beberapa profesor dan guru besar memberikan ucapan selamat kepada Dr. Joy, seperti Prof. dr. Ahmad Faried, PhD., Sp.BS (K)., FICS selaku Ketua Program Studi Ilmu Bedah Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Prof. DR. Dr. Satyanegara, Sp.BS (K) yang merupakan guru besar ahli bedah saraf di Indonesia.

Dr. Joy lulus S3 kedokteran dari University of Helsinki, Finlandia hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari saja. Ini memecahkan rekor MURI yang sebelumnya dipegang oleh dr Yanuar Ardani, yang lulus S3 kedokteran dalam waktu 21 bulan 19 hari.  

Tercatat, University of Helsinki saat ini menempati universitas peringkat 1 di Finlandia dan 117 di dunia. 
Selama menempuh pendidikan S3 kedokteran di Finlandia, Dr Joy menekuni bidang yang mempelajari kelainan pembuluh darah otak yang disebut aneurisma otak yang dapat menyebabkan stroke hingga kematian. 

Berdasarkan statistik, Finlandia adalah salah satu negara dengan kasus aneurisma otak tertinggi di dunia. Ini menjadi salah satu pertimbangan Dr Joy untuk mengemban pendidikan aneurisma otak di negara Skandinavia tersebut.

Di universitas yang sama, Dr Joy juga mengambil pendidikan clinical fellowship bedah mikro (microsurgery) dan bedah untuk pembuluh darah otak. “Di Finlandia, saya mendalami penyakit aneurisma otak. Kenapa di Finlandia? Karena negara ini salah satu negara dengan penyakit aneurisma terbanyak, jadi ilmu tentang aneurisma di sana berkembang pesat,” ucap Dr. Joy

Alasan lain mengapa Dr Joy memilih Finlandia sebagai negara tujuannya untuk menuntut ilmu adalah keberadaan Prof Juha Hernesniemi. Untuk sekadar diketahui, Prof Juha adalah dokter bedah saraf legendaris yang telah menangani lebih dari 16.000 operasi otak.

“Saya berjanji pada Prof Juha bahwa saya akan belajar dengan baik di Finlandia. Jadi saya akan bawa pulang ilmu ini dan memberikannya kepada masyarakat saya di Indonesia,” lanjut Dr Joy.

Menariknya Dr Joy mendapatkan banyak pengalaman berharga selama menuntut ilmu S3 kedokteran di Finlandia. Ia berkesempatan untuk belajar secara langsung dari para ahli bedah saraf terkemuka dunia, serta terlibat dalam penelitian-penelitian canggih terkait aneurisma dan tumor otak.

Selain di Finlandia, Dr Joy juga melanjutkan pendidikan neurointerventional clinical and research di bidang kateterisasi otak, atau biasa disebut tindakan DSA otak, untuk penyakit pembuluh darah otak di Seoul University Hospital, Korea Selatan.

Pencapaian Dr Joy dalam memecahkan rekor MURI ini mendapatkan tanggapan positif dari Prof Satyanegara dan Prof Ahmad. Ya, Prof Satyanegara mengatakan bahwa RS Mandaya Puri perlu berbangga diri karena memiliki tim neurovaskular yang berprestasi.

“Dengan segala kebanggaan di rumah sakit Mandaya, memiliki tim bedah saraf khusus neurovaskular itu sangat penting sekali. Saat saya belajar bedah saraf tahun 1967 silam, operasi aneurisma itu dianggap sebagai operasi yang paling sulit. Saat itu, saya baru dikasih kesempatan untuk menyentuh aneurisma pada semester akhir," katanya.

"Tapi hebatnya, Dr Joy dalam 18 bulan 12 hari sudah menyelesaikan pendidikan doktornya," ucap Prof Satyanegara.

Sementara Prof Ahmad juga memberikan tanggapannya terkait pencapaian rekor MURI Dr Joy. "Dr Joy keluar dari zona nyamannya untuk sekolah, beliau orangnya persisten, jadi wajar kalau cepat lulus," katanya.

"Semoga pencapaian ini tidak hanya jadi selebrasi, tapi harus jadi role model dan memberikan manfaat untuk pasien, institusinya, dan yang terpenting stay joy," pungkasnya. Berkat ilmu, keahlian, dan juga jam terbang tinggi, Dr Joy dikenal sebagai salah satu dokter bedah saraf yang telah melakukan operasi tumor otak, DSA, dan penanganan aneurisma otak lebih dari 1.000 pasien selama hidupnya.

Andilnya dalam bidang aneurisma otak di Indonesia juga sangat besar, salah satunya dengan menulis buku “Memahami Aneurisma Otak” dalam dua edisi yang telah membantu banyak pasien, mahasiswa kedokteran, dan tenaga medis untuk lebih memahami kondisi medis tersebut. Beliau juga seorang dosen tetap yang mengajar di bidang fisiologi dan bedah saraf.

Sebagai salah satu dokter bedah saraf dan tumor otak terkemuka di Indonesia, Dr. Joy menjadi salah satu pelopor dan mempopulerkan tindakan Awake Brain Surgery, yaitu proses operasi bedah otak dalam kondisi pasien sadar yang berguna untuk menjaga fungsi motorik, kognitif, dan bahasa. Bahkan, pasien yang menjalani Awake Brain Surgery tidak perlu dirawat di ICU pasca operasi.

Adapun Dr Joy juga aktif melakukan tindakan DSA untuk atasi penyumbatan darah di otak, hingga Microsurgical Clipping & Coiling untuk menangani aneurisma otak atau penggelembungan pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke dan kematian.

Dr Joy juga bisa melakukan tindakan Endoscopic Endonasal Transphenoidal Surgery (EETS) untuk mengangkat tumor otak lewat hidung, tanpa membuka tempurung kepala. Beberapa kondisi otak yang bisa ditangani oleh Dr Joy di antaranya aneurisma otak, tumor/kanker otak, pecah pembuluh darah otak, perdarahan otak, meningioma, schwannoma, sampai adenoma. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya