TRAVEL

PT HIN Serius Terapkan Protokol Kesehatan Sambut New Normal

Iswandi Said (Ist)

PATADaily.id - Industri pariwisata termasuk industri perhotelan merupakan salah satu industri yang paling pertama terkena dampak wabah Covid-19 dalam skala yang signifikan atau sangat besar dan juga merupakan industri yang paling akhir dalam menjalani pemulihan.

Dok PT HIN

"Kami bersyukur melalui langkah strategis maupun taktis yang kami laksanakan, selama masa pandemi Covid-19, Inna Hotels mampu bertahan, dimana seluruh unit hotel HIN tetap melaksanakan kegiatan operasional, dari mulai memberikan layanan penginapan bagi para pekerja migran Indoneisia melaksanakan program-program "Book now, stay later", isolation program hingga mengembangkan unit food & beverage memberikan layanan "outside catering' sebagai sumber pendapatan baru perusahaan". Di samping itu kami, HIN juga berperan dalam melaksanakan persiapan akomodasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta," tutur Direktur Utama PT HIN Iswandi Said ketika dihubungi patadaily.id, Sabtu (6/6/2020).

Iswandi menjelaskan, sejalan dengan langkah yang dilaksanakan pemerintah untuk membuka kembali kegiatan perekonomian secara bertahap, dan akan segera memasuki era "new normal", maka salah satu langkah penting yang harus PT HIN lakukan adalah harus mampu melakukan adaptasi dengan kondisi, tatanan, dan tuntutan new normal tersebut.

Ia mengungkapkan, selain menyiapkan dan mengimplementasikan prosedur dan SOP Kesehatan New Normal, salah satu langkah strategis yang harus PT HIN lakukan adalah harus mampu membangun "confidence" (kepercayaan diri) para wisatawan untuk melakukan perjalanan, datang kembali ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia." Dan kita mampu memberikan kebersihan, kesehatan, dan keamanan sebagai hal yang menjadi harapan dan tuntutan utama bagi para wisatawan saat mereka menginap atau melakukan aktivitas dan kegiatan di hotel-hotel kami, Inna Hotels," paparnya.

Menurutnya, memasuki era New Normal, maka PT HIN harus melakukan kegiatan dengan cara, tatanan, dan protokol yang baru, yang sama sekali (totally) berbeda dengan era atau masa sebelum terjadinya pandemi.

"Dalam kaitan ini, selain langkah sosialisasi dan edukasi yang terus menerus kami laksanakan, satu hal yang sangat penting adalah bahwa langkah tersebut harus diikuti dengan terjadinya *perubahan *budaya atau kultur kerja* kita," ujarnya.

PT HIN, lanjutnya telah menyiapkan "Standard Operational Procedure" (SOP) dan "Protokol Kesehatan" (Guidelines & SOP New Normal) yang telah disosialisasikan ke seluruh unit Inna Hotels yang berada di berbagai kota di Indonesia dalam rangka menyambut bisnis the New Normal.

"Salah satu acuan dalam penyiapan Prosedure dan SOP New Normal tersebut bahwa mewabahnya virus Covid-19, telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap cara orang bekerja, dalam melakukan perjalanan atau bepergian hingga dalam menjalani kehidupan pada umumnya," katanya.

Iswandi mengemukakan, melalui "Guidelines & SOP New Normal" tersebut, HIN melakukan evaluasi dan pembaruan terhadap seluruh prosedur dan mekanisme layanan dan operasional hotel dengan mengacu pada lembaga dan guidelines berstandar internasional mulai dari aspek manajemen, unit pendukung atau back office hingga aspek operasional sehingga hotel-hotel Inna dapat beroperasi pada masa maupun pasca pandemi atau the New Normal sesuai persyaratan dan tuntutan tamu dan industri yang sangat mengutamakan aspek higienitas.

"Pelaksanaan sosialisasi secara masif dan intensif tidak hanya dilakukan kepada seluruh karyawan kantor pusat dan unit-unit HIN di berbagai kota di Indonesia, namun SOP & Protokol Kesehatan yang baru (Guidelines & SOP The Normal) tersebut juga disosialisasikan kepada seluruh stakeholders HIN, yaitu para tamu, pelanggan, mitra bisnis dan masyarakat pada umumnya; sehingga HIN dan seluruh stakeholders dapat berkembang bersama-sama," urainya.

Pengembangan SOP, ucapnya, dalam aspek "manajemen" antara lain menyangkut standar kesehatan dan higienitas karyawan, metode mencuci tangan, physical dan social distancing, hingga penetapan standar peralatan perlindungan bagi karyawan. "Dalam aspek "back office", selain aspek human capital dan keuangan, sangat dikembangkan program dan kegiatan sales dan marketing dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti pengembangan berbagai aplikasi, program webinar, dan berbagai strategi online lainnya," ungkapnya.

Ia mengatakan, seluruh aspek operasional hotel yang banyak menjadi "touch points" antara petugas hotel dengan para tamu, yang meliputi layanan resepsionis, housekeeping, sekuriti, kitchen, food & beverage, layanan laundry, layanan spa, pool & fitness hingga bidang engineering dan perawatan diberikan panduan yang sangat lengkap dan detil sebagai acuan pelayanan seperti "DO's & DON"Ts New Normal", SOP untuk pelaksanaan acara di meeting room dan ball room, kebersihan peralatan, nampan, troli, penggunaan sarung tangan, ketentuan menjaga jarak saat mengirimkan makanan hingga SOP untuk mengantar tamu menggunakan buggy car, serta berbagai panduan lainnya.

"Perlu kiranya kami tekankan bahwa kebersihan, kesehatan, dan keamanan (Clean, Healthy, and Safety) merupakan aspek yang sangat kami utamakan dalam "Guidelines & SOP New Normal" ini sehingga seluruh hotel Inna memiliki standar hieginitas yang tinggi, dan para tamu akan merasa aman dan nyaman untuk menginap dan melakukan kegiatan di seluruh bagian dan area hotel-hotel Inna.

Untuk target market PT HIN, Iswandi mengaku sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mulai melaksanakan kembali kegiatan perekonomian pada umumnya, serta akan mulai dilaksanakannya kegiatan kepariwisataan di beberapa destinasi nasional, khususnya Yogyakarta dan Bali dalam waktu dekat ini, maka upaya dan fokus PT HIN saat ini adalah membangun kembali confidence/kepercayaan diri para wisatawan dalam negeri untuk melakukan perjalanan wisata dan PT HIN akan memberikan produk dan layanan sesuai tatanan New Normal, yang mengutamakan aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan kepada para wisatawan.

"Pengembangan market yang kami laksanakan akan kami sesuaikan dengan memperhatikan berbagai situasi dan perkembangan, termasuk mengacu pada kebijakan, ketentuan, regulasi, dan berbagai perkembangan di dalam maupun di luar negeri," ucapnya.

Pemulihan industri pariwisata (termasuk industri perhotelan) akan sangat terkait dengan pemulihan dan perkembangan kondisi baik di dalam maupun di luar negeri secara umum/keseluruhan, di samping akan terkait dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pada umumnya.

Sekalipun proses pemulihan akan berlangsung secara bertahap, namun sejalan dengan mulai bergeraknya kembali kegiatan masyarakat dan perekonomian pada umumnya, PT HIN mengharapkan kegiatan wisata dan industri perhotelan juga akan bergerak, ke proses pemulihan.

"Dalam kaitan ini, dalam rangka memulihkan pasar dan upaya mendapatkan pelanggan atau pasar yang baru, kami akan melaksanakannya sesuai/dengan memperhatikan perkembangan dan demand yang berkembang baik di dalam maupun di pasar internasional," terangnya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi dan agar PT HIN mampu keluar dari situasi krisis akibat pandemi Covid-19 ini, langkah serta upaya yang bersifat sinergi merupakan hal yang utama.

"Dalam kaitan ini, maka salah satu strategi yang kami laksanakan adalah dengan mengembangkan kolaborasi dan koordinasi dengan pemerintah, dengan berbagai lembaga dan asosiasi, di samping dengan berbagai industri dan sektor lain," urainya

Iswandi memberikan contoh, upaya pemulihan di bidang industri perhotelan, tentu akan sangat terkait dengan sarana lain, khususnya industri transportasi atau penerbangan. "Dalam kaitan ini, kami akan melihat opportunity atau melakukan kolaborasi, mencari upaya dan langkah bersama yang bertujuan mendorong orang melakukan perjalanan atau kegiatan wisata," jelasnya.

Kami, lanjutnya juga akan melaksanakan beberapa strategi lain, diantaranya mengembangkan "online strategy" dan "digital marketing" dalam upaya mencapai efisiensi dan menjangkau target market secara lebih segmented. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya