TRAVEL

Potensi Wisata Medis di Indonesia Besar

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Wisata medis di Indonesia memiliki potensi besar karena negara ini memiliki sumber daya alam, tenaga medis, dan fasilitas kesehatan yang berkembang. Meski saat ini sektor wisata medis Indonesia masih dalam tahap berkembang, pemerintah dan industri pariwisata mulai berfokus untuk meningkatkan daya saingnya.

Demikian penjelasan Ketua Umum KRIS (Kill Covid-19 Relief International Serivces) Adharta Ongkosaputra ketika dihubungi PATADAILY.ID, Rabu (30/10/2024). Adharta menjelaskan bahwa ada beberapa keunggulan dan tantangan wisata medis di Indonesia yang meliputi:

Berikut Keunggulan Wisata Medis di Indonesia:

1. Biaya Kompetitif:
Perawatan medis di Indonesia, seperti bedah estetika, gigi, dan kesehatan tradisional, memiliki harga lebih murah dibanding negara lain seperti Singapura atau Malaysia.


2. Tenaga Medis Berkualitas:
Banyak dokter di Indonesia telah mendapat pendidikan atau pelatihan di luar negeri sehingga meningkatkan standar kompetensi.


3. Penggabungan dengan Wisata Alam dan Budaya:
Indonesia menawarkan destinasi seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta, yang menjadi pilihan populer untuk pemulihan setelah perawatan medis.


4. Pengobatan Tradisional dan Herbal:
Indonesia juga menawarkan perawatan kesehatan berbasis tradisional, seperti jamu dan terapi pijat, yang menarik bagi wisatawan asing.


5. Fasilitas Kesehatan Internasional:
Beberapa rumah sakit di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali sudah tersertifikasi secara internasional (misalnya, oleh Joint Commission International/JCI).

 

Ia menuturkan bahwa ada beberapa jenis layanan wisata medis di Indonesia, yakni:

1. Operasi Estetika dan Kecantikan: Operasi plastik dan perawatan kulit di Bali dan Jakarta mulai menarik wisatawan mancanegara.

2. Perawatan Gigi: Klinik-klinik di Jakarta dan Bali menawarkan perawatan gigi berkualitas dengan harga terjangkau.

3. Rehabilitasi dan Kebugaran: Spa kesehatan dan program pemulihan, terutama di Bali dan daerah pegunungan.

4. Pengobatan Tradisional: Jamu, spa tradisional, dan akupunktur diminati wisatawan asing.

Sementara, lanjutnya, ada juga taTantangawiWisatmedis di Indonesia, yaitu:

1. Persaingan Regional:
Indonesia harus bersaing dengan negara tetangga seperti negeri jiran Malaysia, Singapura, dan Thailand yang sudah lebih maju dalam industri wisata medis.


2. Kualitas Infrastruktur:
Beberapa fasilitas medis di daerah masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi standar internasional.


3. Branding dan Promosi:
Indonesia belum sepenuhnya dikenal sebagai tujuan wisata medis, sehingga perlu strategi promosi yang lebih agresif.


4. Regulasi dan Standar Pelayanan:
Dibutuhkan penguatan regulasi dan standar kualitas pelayanan agar wisatawan asing merasa aman mendapatkan perawatan di InIndonesia.

Adharta mengemukakan, perlu adanya upaya pemerintah dan industri. "Pemerintah Indonesia mulai mengembangkan wisata medis dengan program seperti Health Tourism Indonesia dan bekerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan standar layanan. Bali dan Jakarta menjadi fokus pengembangan karena memiliki infrastruktur pariwisata yang sudah matang" terangnya.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan Rumah Sakit Internasional di Bali diharapkan dapat meningkatkan reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata medis.

Tak ketinggalan, ujarnya, dengan promosi dan pengembangan layanan kesehatan berstandar global, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis di kawasan Asia Tenggara. (Gabriel Bobby)

 

Artikel Lainnya