TRAVEL

Pesona Gunung Pesagi di Lampung

post-img

Istimewa

PATADaily.id - Gunung Pesagi adalah gunung tak aktif salah satu dari 5 gunung bersejarah yang ada di provinsi Lampung. Dari kelima gunung tersebut, Gunung Pesagi adalah gunung yang mempunyai puncak paling tinggi yang ada di tanah Lampung.

Istimewa

 Ketinggian puncak dari Gunung Pesagi ini memiliki dua puncak tertinggi, puncak tertinggi pertama disebut Pesagi lunik (kecil) sedangkan puncak tertinggi kedua adalah Pesagi balak (besar).

Istimewa

 Salah satu jalur pendakian ke Gunung Pesagi adalah melalui jalur Desa Bahway Kecamatan Balik Bukit berjarak 7 km dari pusat Kota Liwa yang merupakan ibukota dari Kabupaten Lampung Barat. Desa Bahway adalah sebuah desa yang berada di kaki gunung Pesagi, gunung tertinggi di provinsi lampung dengan ketinggian 2242 Mdpl sehingga alam yang ada di desa bahway sangat indah.

Adanya jalur pendakian Gunung Pesagi via bahway menjadikan magnet utama para wisatawan minat khusus dari berbagai daerah untuk mengunjungi bahway, tidak sebatas pendakian gunung tetapi desa bahway mempunyai banyak destinasi wisata, ada camp ground, sunrise point, way rekok water tubing, air terjun batu sejajar, agrowisata, pulau dewa, goa, kuliner, adat budaya, serta kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik.

Kamis,18 Agustus 2022

 Tim Asidewi Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2 bersama Pokdarwis Desa Bahway melakukan pendakian sekaligus praktek lapangan pelatihan Navigasi digital. Praktek kepemanduan dan Maping, Jalur pendakian yang dilewati yaitu melalui jalur via Bahway.

 Dalam pendakian ini Tim Asidewi Java-Sumatera 2022 Tahap 2 kolaborasi dengan Navigator Indonesia, I - Deru bersama Pokdarwis Desa Bahway berjumlah 18 orang dan berangkat sekitar Jam 10:30 WIB, Tim Asidewi dan Pokdarwis Desa Bahway mempersiapkan Logistik dan alat-alat yang diperlukan tidak lupa Tim melakukan breafing sebelum berangkat.

 Setelah Breafing, tim berangkat menggunakan motor dan tiba di Pintu Rimba jam 11:43 WIB. Sebelum melewati Pintu Rimba, tim melakukan pembagian kelompok agar menghindari kecelakaan, meminimalisir risiko dalam pendakian.

Setelah melewati Pintu Rimba tim sampai di pos 1 jam 14:10 WIB dan beristirahat sejenak setelah melewati jalur yang cukup ekstrim dengan pemandangan yang indah, Kami beristirahat menikmati alam dengan menyeduh kopi dan teh Bersama. Perjalanan kami dari pintu rimba ke post 1 memakan waktu kurang lebih 1 jam. Setelah beristirahat kami kembali melakukan perjalanan ke pos 2.

 Jam 16:07 WIB sampai di post 2 kami membagi membagi tugas, Ada yang menyiapkan tenda, menyiapkan makan dan mengambil air di sumber mata air yang tempatnya tidak jauh dari post 2. Setelah semuanya siap kami menyantap makanan yang sudah memenuhi kebutuhan kalori dan karbohidrat dalam tubuh, Sesudah makan kami melakukan evaluasi tentang perjalanan dari pintu rimba sampai pos 2 sambil menghirup udara segar dan pemandangan sunset yang indah ditemani kopi dan teh. Setelah makan dan evaluasi kami beristirahat sebelum besok melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Pesagi.

Jumat 19 Agustus 2022

 Pagi hujan mengguyur dengan derasnya, tim yang sudah bersiap menuju puncak pukul 07.00 WIB terpaksa harus menunda perjalanan sampai di pastikan cauaca bersahabat, Jam 08:10 WIB hujan berhenti dan kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Pesagi.

 Dalam perjalanan ke puncak jalur yang dilewati menanjak dan licin yang membuat kami agak kesusahan melaluinya. Dengan bantuan tali yang sudah terpasang sebelumnya dan bergelayutan diakar akar pohon, Kami pun sampai di Pos Penyambungan, Penyambungan adalah punggungan gunung seperti jalan setapak yang sempit di kanan kirinya tebing jurang yang menurun. Disini tidak ada pohon yang tinggi dan lebat sehingga bisa melihat indahnya pemandangan disekitar lereng gunung Pesagi dengan terpaan angin yang cukup kencang. Konon di batu ini masyarakat dulu menjadikan tempat ini sebagai tempat sabung ayam yang bertujuan untuk menentukan wilayah kekuasaan.

 Kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Hutan Lumut, di Hutan lumut ini terdapat terowongan kayu yang dulunya menjadi jalan melewati jalur namun seiring pendaki yang ramai mereka pun menebang satu tiang terowongan. Banyak sekali pepohonan rindang yang batangnya ditumbuhi lumut. Ada banyak tumbuhan yang bisa tumbuh disini, yang bisa di jadikan bahan penelitian dan tempat mengabadikan gambar sepanjang jalur yang tak pernah kering ini berbeda dari yang lainnya yang menarik untuk diabadikan di hutan lumut.

 Jam 11:42 WIB sampai ke Puncak Gunung Pesagi kami langsung  mengibarkan bendera merah putih karena ini adalah hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 tahun serta doa Bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia dan berdoa untuk para arwah Pahlawan Kemerdekaan yang telah gugur di medan perang. Di puncak terdapat Tugu dan beberapa bangunan terbuat dari seng yang mengelilingi Tugu tersebut. Kondisi di puncak yang sangat kotor, banyak sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki disini dan didalam bangunan seng pun sangat kotor dan bau di karenakan sampah di buang dengan tidak semestinya. Melihat kondisi Puncak Pesagi yang tidak indah lagi di pandang dan banyaknya sampah serta coretan Vandalisme, kami berinisiatif untuk membersihkan Puncak Pesagi dengan kemampuan dan peralatan kami yang terbatas. Kami beristirahat sejenak dan melakukan evaluasi tentang kondisi puncak Gunung Pesagi untuk mencari solusi terbaik tentang kelestarian Gunung Pesagi.

Setelah istirahat dan evaluasi kami Kembali ke post 2. Dalam perjalanan kembali Tim Asidewi Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2 dan Pokdarwis Desa Bahway berdiskusi akan solusi dan  memutuskan meresmikan Puncak Pesagi Lestari di ketinggian 2234 Mdp sebagai puncak alternativ . Alasan kami meresmikan puncak pegasi lestari adalah kondisi puncak pesagi yang sangat kotor yang diakibatkan para pendaki yang bukan dari jalur via Desa Bahway. Serta kita menghormati kearifan local di sana yang masih mempercayai bahwa Puncak Pesaagi adalah gunung keramat yang di petruntukan untuk ritual dan tempat berdoa untuk kepentingan tertentu. Dan kami pun melanjutkan perjalanan Kembali ke pos 2

 Setiba di pos 2 kami menyiapkan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Sesudah makan kami langsung membersihkan area pos 2 dan menyimpan tenda. Kami langsung melanjutkan perjalanan pulang dan sampai di pintu rimba jam 18:00 WIB disambut indahnya sunset. (Artikel ini ditulis Andi Yuwono, Ketua Umum ASIDEWI)

Artikel Lainnya