PATADaily.id - Tahun 2021 sudah 10 hari berjalan. Namun pandemi covid-19 belum juga selesai di Indonesia.
Sambil menanti masyarakat Indonesia mendapatkan vaksin virus corona, negeri ini selama 14 hari melarang warga negara asing (WNA) masuk ke dalam negeri mulai 1 Januari lalu hingga 14 Januari mendatang dalam upaya mencegah penyebaran virus corona varian baru.
Dan, Menparekraf Sandiaga Uno mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya, ke depan yang akan dilakukan pemerintah adalah menggenjot pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) dengan mengedepankan protokol kesehatan CHSE, yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan (K4).
Adapun pemerintah memastikan protokol kesehatan tersebut berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan minat dan kepercayaan wisnus untuk mengunjungi destinasi-destinasi wisata Indonesia yang jumlahnya begitu banyak tersebar dari Sabang hingga Merauke.
"Dengan meningkatnya wisatawan lokal, harapannya usaha-usaha mikro dan kecil akan semakin menggeliat, peluang usaha dan lapangan kerja terus tercipta," katanya pada akhir tahun lalu.
Sementara Didien Junaedy, Ketua GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) menuturkan bahwa pada 2021 ini menjadi pariwisata domestik yang terencana.
“Pariwisata Bali akan mulai booming akhir 2022,” katanya. Ia menjelaskan bahwa bersama Kemenparekraf bisa untuk menggarap wisata domestik.
“Target 2022 pariwisata domestik dengan adanya recovery pariwisata Indonesia,” ucapnya dalam webinar Bincang Bisnis ASITA ke-26 yang mengusung tema Outlook Pariwisata Indonesia 2021 dari Perspective Industry yang bertepatan dengan memeringati hari ulang tahun emas ASITA ke-50, Selasa (7/1/2021).
Kendati demikian, pemerintah rupanya melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali padaa 11 hingga 25 Januari 2021 mendatang guna menekan pandemi covid-19 di Tanah Air.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, awal 2021 menjadi momentum untuk memulihkan sektor pariwisata.
Meski begitu, dia pun menyebut pemulihan sektor ini tak harus menunggu vaksin Covid-19 tersedia.
"Kita akan duduk kembali merancang kebangkitan kita, tetapi kita tidak perlu menunggu vaksin, karena kita ada upaya 3 M plus K 4 di sektor pariwisata yang kita gerakkan terus," ujar Sandiaga dalam konferensi pers virtual akhir tahun 2020, Selasa (29/12/2020).
3 M adalah menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.
Sementara K 4 adalah Kebersihan, kesehatan, keselamatan juga keberlanjutan lingkungan hidup atau yang sering disebut CHSE.
Lebih lanjut, Sandiaga menyebut bahwa pemulihan kesehatan dan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus berjalan secara simultan.
Karenanya, dia berharap penularan virus Covid-19 bisa terus ditekan. Adanya vaksin Covid-19 pun diharapkan bisa menjadi harapan untuk mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. (Gabriel Bobby)