PATADaily.id - Tangerang - Mandaya Hospital Group akan diajak bergabung KRIS (Kill Covid-19 Relief International Service) dalam upaya ikut penanganan stunting di Tanah Air dengan mengadakan studi.
"KRIS butuh bantuan RS Mandaya untuk studi. Jadi, KRIS butuh rumah sakit untuk studi dalam mempelajari, dan melihat kondisi mengapa terjadi stunting tinggi di Indonesia," kata Ketua Umum KRIS Adharta Ongkosaputra kepada patadaily.id di Mandaya Royal Hospital Puri< Tangerang, Kamis (25/7/2024).
Jadi, lanjutnya, akan ada tim dari KRIS yang untuk menangani stuntimg yang akan bertemu dan duduk bersama dengan pihak Mandaya Hospital Group untuk membahas rencana kerja sama antara KRIS dengan Mandaya Hospital Group.
"KRIS rencana akan bekerja sama dengan Mandaya Hospital Group karena KRIS butuh rumah sakit yang bisa terlibat dalam penanganan stunting di dalam negeri dengan cara melakukan studi," urainya.
Adharta mengatakan, penanganan stunting di Indonesia bisa dilakukan dengan cara edukasi, studi, pendampingan, pemeriksaan, pengobatan dan intervensi gizi.
Jadi, lanjutnya, Mandaya Hospital Group akan bisa bergerak dalam studi untuk menangani stunting. "Dengan adanya studi juga bisa mendapatkan cara yang lebih efektif dan efisien dalam menangani stunting di Indonesia sebab negeri ini terbentang begitu luas sehingga nantinya penanganan stunting tidak sporadis," terangnya.
Menurutnya, studi juga bisa menghasilkan suatu konsep untuk menjadi acuan yang bisa membuat penanganan stunting di Indonesia menjadi lebih fokus.
"Adanya studi nantinya tidak akan ada lagi sebatas kasih makan dan periksa namun juga perlu ada kelanjutannya," ucapnya. Ia mengemukakan bahwa tidak hanya studi namun juga merawat dan menjaga orang yang pernah mengalami stunting sehingga tidak lagi terulang lagi.
"Tentunya sebagai rumah sakit, RS Mandaya juga bisa merawat dan menjaga orang yang pernah mengalami stunting, jadi RS Mandaya tidak hanya terlibat dala studi," ungkapnya.
Adharta mengemukakan bahwa adanya studi kedepannya bisa menekan angka stunting karena penanganan stunting menjadi lebih terarah. "RS Mandaya dalam studi bisa memberikan bagaimana pola gaya hidup agar orang yang pernah mengalami stunting tidak lagi mengulangi terjadinya stunting," tuturnya.
"KRIS merencanakan memulai penanganan stunting di TTU pada September 2024," katanya. (Gabriel Bobby)