CULTURAL/HERITAGE

Kebaya untuk Perempuan Indonesia

post-img

PATADaily.id - Jakarta - Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA) menggelar Anugerah
Duta Kebaya Batik Cilik & Remaja Indonesia (DKBCRI) di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2024).

Anugerah ini menyaring sepasang anak dan remaja untuk dinobatkan sebagai Duta Kebaya Batik Cilik & Remaja Indonesia 2024. Adapun acara ini dihadiri Guruh Soekarnoputra, putra Presiden RI 1 Soekarno. Guruh dalam sambutannya, mengapresiasi acara tersebut dalam kaitannya untuk melestarikan Kebaya dan Batik sebagai salah satu pakaian nasional bangsa Indonesia.

Menurut Guruh sebagai identitas bangsa ini, perempuan Indonesia saat ini cenderung mulai meninggalkan kebaya dan beralih ke pakaian modern. Menurutnya, kain atau wastra Kebaya Batik saat ini hanya digunakan untuk acara kondangan.

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, saya berharap bocah-bocah cilik ini jangan hanya dikenakan kain kebaya saja. Tapi harus diajarkan bagaimana bisa mengenakan kebaya sendiri, dan diedukasi tentang sejarah kain kebaya," ucap Guruh.

Selain itu, ungkap Guruh, alangkah baiknya jika hendak menggunakan penutup kepala cukup dengan kerudung. Agar tampil lebih selaras, dan lebih keindonesiaan.

"Seperti dicontohkan ibu muslimah kita ibu pendiri Muhammadiyah ibu Ahmad Dahlan, seperti ibu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ibu KH Hasyim Asy'ari, sampai dengan ibu Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang cukup mengenakan kerudung untuk atasannya. Ini anjuran dari saya," ujarnya.

Maestro dan politisi Indonesia ini meminta kepada penyelenggara agar acara ini setiap tahun semakin berkualitas dan bermanfaat khususnya buat putri-putri Indonesia sejak dini. Diharapkan putri-putri Indonesia ini nanti saat dewasa dapat menularkan ilmunya kepada generasi selanjutnya, dan selamanya.

"Inilah namanya melestarikan kebudayaan dan memperkenalkan Indonesia ke dunia, mengharumkan Indonesia kita yang tercinta. Majulah para PERPINA dalam menyelenggarakan Duta Kebaya Batik Cilik & Remaja Indonesia." ucapnya.

Pada kesempatan ini, KRIS (Kill Covid-19 Relief International Service) ikut mendukung acara yang berkaitan dengan budaya sambil mempromosikan stop stunting. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya