HALAL

Indonesia Halal Tourism Summit 2021

Wapres KH Ma'ruf Amin (Ist)

PATADaily.id - Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia telah mengkapitalisasi pasar wisata ramah muslim sejak 2012 silam. Sejak itu banyak kemajuan yang telah dicapai antara lain Lombok, Sumatera Barat dan Aceh telah memperoleh beberapa penghargaan dalam World Halal Tourism Summit di Abu Dhabi 2015 dan 2016, yang diselenggarakan oleh Otoritas
Pariwisata Abu Dhabi dan Kementerian Pariwisata Liga Arab sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia Lombok, Destinasi Kuliner Halal Terbaik Dunia untuk Sumatera Barat, dan
Destinasi Budaya Halal Terbaik Dunia untuk Aceh.

Serta Hotel, Agen Perjalanan, Restoran di
seluruh Indonesia. Indonesia sebagai Destinasi Ramah Muslim menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) oleh Crescentrating dan MasterCard, telah meningkatkan peringkatnya secara signifikan dari peringkat 6 pada 2015 lalu menjadi peringkat 1 tahun 2019.

Jumlah kedatangan turis Muslim internasional pun, telah meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sekitar 12%
per tahun dari 2015 hingga 2019.

Sejak Maret 2020 industri pariwisata menghadapi masa penuh tantangan dalam krisis
Oandemi Covid-19. Namun masalah ini sudah mulai dapat teratasi sedikit demi sedikit melalui
program vaksinasi yang dapat memperkecil presentase keparahan penularan virus COVID-19.

Dengan terus meningkatnya jumlah masyarakat yang telah divaksinasi dapat berdampak positif
pada sektor pariwisata, dapat membuka kembali pergerakan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata sehingga meningkatkan pendapatan sektor pariwisata.

Di tengah kondisi tersebut, Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) sebagai wadah para pelaku pariwisata ramah Muslim di Indonesia terus berupaya untuk menumbuhkan rasa optimisme dan melaksanakan langkah-langkah inovasi strategis yang dapat dijalankan dalam rangka bertahan dan memelihara pengembangan industri pariwisata ramah Muslim, untuk memastikan kebangkitan industri dan menangkap peluang baru di era adaptasi kebiasaan baru pariwisata ramah muslim pasca Covid-19.

Sebagai langkah menjawab tantangan hidup berdampingan dengan COVID-19 di era
kehidupan normal baru dari sisi pelaku usaha, PPHI menyelenggarakan kegiatan The 3rd
Indonesia Halal Tourism Summit yang berlangsung secara hybrid, online melalui aplikasi zoom, dan offline secara langsung di Jakarta Convention Center, difasilitasi oleh Bank
Indonesia dan Panitia Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021, pada Selasa, 26
Oktober 2021.

Kegiatan IHTS 2021 diisi dengan empat rangkaian acara, yaitu konferensi internasional
bertemakan halal tourism and wellness tourism, peluncuran Gerakan Sehat dan Sejahtera Bersama Pariwisata (GEBER PARIWISATA), Pelantikan Pengurus DPP PPHI, dan juga Rakernas PPHI.

Pada kegiatan Konferensi Internasional, hadir sebagai pembicara adalah Audy Joinaldy
(Wakil Gubernur Sumatera Barat), Tendi Nuralam (Indonesia Wellness Institute), Fazal
Bahardeen (CEO Crscent Rating Singapore), Prof Irwandi Jaswir (Koordinator Halal Research
Center IIUM Malaysia), Sagiran (Majelis Upaya Kesehatan Syariah Indonesia/MUKISI), dan Leni Pintowari (Perkumpulan Kedokteran Wisata Indonesia/PERKEDWI). Sementara
itu, hadir sebagai Keynote Speech Dato Mohmed Razip Hasan (Dirjen Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia), dan Sndiaga Uno
(Menparekraf RI).

Siaran pers yang diterima patadaily.id, Rabu (27/10/2021) menulis, sebagai tuan rumah, hadir memberikan sambutan Riyanto Sofyan (Ketua PPHI), dan Rosmaya Hadi (Deputi Gubernur Bank Indonesia).

GEBER Pariwisata dan Kebangkitan Pariwisata Halal pasca COVID-19
Dalam rangkaian Indonesia Halal Tourism Summit 2021 ini, Perkumpulan Pariwisata Halal
Indonesia bersama beberapa asosiasi profesi dan asosiasi pariwisata juga meluncurkan Gerakan Sehat dan Sejahtera Bersama Pariwisata (GEBER PARIWISATA).

Adapun GEBER Pariwisata dipimpin oleh Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Sandiaga Uno, secara live streaming.

Hadir di lokasi acara secara offline ialah
perwakilan dari beberapa asosiasi profesi dan pariwisata, yaitu:

  1. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
  2. Indonesia Wellness Institute (IWI)
  3. Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (PERKEDWI)
  4. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)
  5. ASPI (Asosiasi Spa & Wellness Tourism)
  6. Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI)
  7. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat
  8. GAPHURA (Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara)
  9. Jakarta Tourism Forum
  10. 1Muslink
  11. Djelita Digital Ecosystem
    Peluncuran GEBER PARIWISATA ini merupakan sebuah inisiasi Gerakan sosial demi
    terciptanya gaya hidup sehat agar perekonomian kembali sejahtera, salah satunya melalui
    kegiatan pariwisata. Pada dasarnya, GEBER PARIWISATA bersifat kampanye untuk
    mendukung program pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena
    itu, sasaran utama dalam Gerakan sosial ini ialah untuk meningkatkan awareness masyarakat
    agar peduli pada gaya hidup sehat, salah satunya melalui kegiatan wisata wellness tourism.
    Beberapa bentuk kegiatan untuk mendukung jalannya kampanye GEBER
    PARIWISATA ini ialah:
    a. Kampanye Pola Hidup Sehat, Produktif dan Berkualitas.
    b. Melaksanakan Pendampingan Penguatan Ekosistem Wellness Tourism/ Gaya Hidup
    Sehat, Produktif, dan Berkualitas.
    c. Mendorong Inovasi dan Kolaborasi Pengembangan Produk dan Paket Wisata -Wellness
    Tourism- yang membawa transformasi Body, Mind, & Spirit hingga menjadi Sehat, (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya