PATADaily.id - Jakarta - Industri penerbangan selama ini dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat kompleks, penuh tekanan, dan membutuhkan tingkat akurasi serta tanggung jawab yang tinggi. Karenanya pekerja di sektor ini, mulai dari pilot, awak kabin, petugas lalu lintas udara, hingga staf bandara menghadapi berbagai psychosocial hazard atau bahaya psikososial yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
Psychosocial hazard mengacu pada aspek pekerjaan yang berpotensi menyebabkan stres, kelelahan, dan masalah kesehatan mental, termasuk beban kerja berlebih, jam kerja yang tidak menentu, ketidakpastian pekerjaan,serta situasi sosial yang tidak kondusif, seperti pelecehan atau diskriminasi.
Faktor-faktor ini diperparah oleh kondisi kerja yang seringkali melibatkan tanggung jawab besar atas keselamatan banyak nyawa, bekerja di bawah tekanan waktu, dan seringnya perjalanan jauh dari rumah dan keluarga.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko burnout, gangguan tidur, kecemasan, depresi, bahkan sampai munculnya keinginan menyakiti diri atau bunuh diri. Dalam upaya mengidentifikasi dan mengatasi psychosocial hazard, Employee Assistance Program (EAP) menjadi solusi yang sangat efektif.
EAP adalah program perusahaan untuk membentuk peer support bagi karyawan atau personel yang menghadapi masalah yang mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan mereka sebelum dirujuk ke tenaga profesional jika ditemukan hal-hal yang lebih serius.
EAP dapat membantu dalam mengidentifikasi tanda-tanda awal masalah psikologis, memberikan ruang kepada pekerja untuk saling terbuka, dan mengarahkan pekerja ke sumber daya atau profesional kesehatan mental jika ditemukan masalah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Maka akan digelar Seminar Ilmiah Psikologi Penerbangan bertema "Identifikasi Psychosocial Hazard Melalui Employee Assistance Program (EAP) di Dunia Penerbangan" yang bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai psychosocial hazard yang sering dihadapi pekerja di industri penerbangan, seperti stres, kelelahan, dan kecemasan, yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan kinerja.
Bahaya ini sering muncul akibat tekanan kerja yang tinggi, tanggung jawab besar, serta lingkungan kerja yang dinamis. Melalui acara ini, peserta akan dibekali dengan pengetahuan praktis tentang cara mengenali tanda- tanda awal dari psychosocial hazard serta pentingnya langkah-langkah preventif untuk mencegah masalah yang lebih serius.
Acara ini juga menyoroti peran Employee Assistance Program (EAP) sebagai solusi strategis untuk membantu karyawan mengatasi bahaya psikososial. EAP merupakan salah satu cara manajemen dalam memberikan layanan dukungan melalui peran aktif team support di perusahaan untuk mengenali dan membantu pegawai yang sedang mengalami masalah psikologis.
Selain itu dengan adanya EAP, karyawan memiliki wadah untuk mencari solusi dari permasalahan mereka, baik masalah pekerjaan atau masalah pribadi. Dengan adanya support system yang erat dan dapat dipercaya maka manajemen dapat dengan mengantisipasi potensi terjadinya masalah terkait kesehatan mental dan safety penerbangan.
"EAP ini tidak hanya dapat diterapkan dalam lingkup penerbangan sipil namun juga dapat diaplikasi pada lingkup kerja militer, dimana para awak penerbangannya sangat rentan dengan permasalahan psikososial. Seminar ini diharapkan dapat mendorong perusahaan penerbangan baik sipil dan militer untuk mengimplementasikan EAP sebagai bagian dari kebijakan keselamatan dan kesejahteraan kerja, sekaligus membuka ruang diskusi bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi praktis dari para ahli bidang kesehatan mental dan penerbangan," demikian ditulis dalam keterangan resmi, Senin (25/11/2024).
Kegiatan rencananya digelar pada Sabtu, 30 November mendatang mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB di Ballroom Azana Suite Hotel Antasari, Jalan Pangeran Antasari No. 75, Cilandak Barat, Jakarta Selatan dengan jumlah peserta maksimal 80 orang.
Keynote speaker acara ini rencana menampilkan Direktur DKPPU Capt Boy Mauludin. Sementara narasumber ada 3 orang, yakni Marsda TNI I Made Susila Adnyana, S.I.P., S.H, Askomlek Kasau, Prof Dr Benedicta P Dwi Riyanti, Guru Besar bidang PIO dan Peneliti Bidang EAP Unika Atma Jaya, dan Capt Gerardus Mayela Mboi, Human Factor Indonesia/Air Asia.
Topik menarik yang akan dibahas adalah analisis kuesioner kesehatan mental para pekerja aviasi. Menariknya acara ini disponsori oleh INACA dan Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia. Seminar akan dihadiri oleh Direktur DKPPU Capt Boy Mauludin sehingga menunjukkan adahya dukungan dari pemerintah sebagai regulator atas keseriusan ketiga organisasi penyelenggara mengangkat isu kesehatan mental pekerja aviasi Indonesia. (Gabriel Bobby)