PATADaily.id - Bekasi - Halimah Munawir, Ketua Yayasan Al-Hidayah yang menaungi Paud-Q, MI dan MTS Pondok Melati yang setaraf dengan TK, SD, SMP merasa bangga dengan keberhasilan yang diukir anak asuhya yang sekolah di MI yang mampu mencetak prestasi gemilang lantaran berhasil dalam seni bela diri pencak silat.

Halimah menjelaskan bahwa dirinya tak mampu menyembunyikan rasa bangga karena di era digitalisasi, anak-anak yang sekolah di MI masih menjunjung tinggi seni tradisi pencak silat dengan meluangkan waktu untuk terus giat berlatih dan tak berhenti melatih diri hingga meraih sukses sebagai juara umum II dengan selisih angka tipis dengan juara umum I.

Halimah mengemukakan bahwa pencak silat yang asli berasal dari negeri ini menjadi olahraga bela diri yang bukan hanya sekadar untuk olahraga beladiri namun juga melestarikan warisan budaya Nusantara.

"Siswa yang tampil sebagai juara di kejuaraan pencak silat FIGHTER MATCH CHAMPION antarpelajar yang ada di kota Bekasi, semuanya tampil luar biasa di usianya 10-12 tahun," tuturnya ketika dihubungi PATADaily.id, Selasa (1/10/2024).

Karenanya pada upacara bendera Senin, 30 September 2024, para juara kecil kecil cabe rawit ini menyerahkan piala kebanggaan ke yayasan.

Menrutnya, seni bela diri tradisional pencak silat ini bukan hanya melatih fisik dan keterampilan, melainkan juga menjaga serta melestarikan seni budaya Indonesia. 

Yang, lanjutnya, menurut legenda Minangkabau, ditemukan pada abad 11 oleh Datuk Suri Diraja. Namun, kata Halimah, dalam legenda Sunda pun pencak silat ini sudah ada sejak zaman nenek moyang.

"Yang pasti UNESCO ketika bersidang di Bogota, Kolombia, menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 13 Desember 2019," ucapnya.

Keberhasilan yang diraih ini membuat Halimah berharap semoga siswa-siswi MI YPI Alhidayah Pondok Melati dapat berlaga di kancah nasional dan internasional. (Gabriel Bobby)