TRAVEL

Toraja Coffee Farmer Seminar dalam Pesta Kesenian Toraja 2021

Menparekraf Sandiaga S Uno (Ist)

PATADaily.id - Toraja Tourism Board bersama dengan Indonesia Coffee Academy dan SCOPI menyelenggarakan Toraja Coffee Farmer Seminar yang juga merupakan bagian dari rangkaian Pesta Kesenian Toraja dan dilaksanakan pada Jumat, 22 Oktober 2021 bertempat di Aula Kampus UKI Makale Toraja.

"Kegiatan ini didasarkan keprihatinan bahwa selama ini Kopi Toraja dikagumi rasa dan aroma, tetapi terkadang lupa pada siapa yang menghasilkan biji kopi tersebut. Sekaligus juga banyaknya lahan tidur yang tidak tergarap baik di Tana Toraja maupun Toraja Utara," demikian siaran pers yang diterima patadaily.id belum lama ini.

Seminar ini lebih ditujukan kepada petani kopi sebagai penggiat di industri hulu kopi untuk lebih mengenal industri hilir kopi dengan mendatangkan para pembicara yang merupakan ahli di hulu hingga hilir industri kopi. 

Ketiga pembicara tersebut merupakan penggiat kopi di Indonesia yaitu SCOPI, ICA dan Anomali Coffee dan akan membawakan materi, soal bagaimana proses menanam kopi yang berkelanjutan yang berujung pada kesejahteraan petani.

Salah satu penggagas kegiatan Gilang Manggala Hehanussa, HR-BP Anomali Coffee Makassar dan Sekretaris Pandu Tani Sulawesi Selatan menjelaskan, “Keterpanggilan saya untuk memulai giat ini disebabkan, oleh perkenalan saya dengan pergumulan petani kopi oleh kakek saya Ishak B. Bitticaca. Perhatian almarhum terhadap petani mengugah saya untuk melanjutkan perjuangan beliau. Semoga kegiatan ini dapat memicu keberlanjutan industri kopi di Toraja.”

Riniaty Liku Bulawan, dari Sustainability Coffee Platform of Indonesia (SCOPI). “Isu-isu kopi sustainability saat ini di Indonesia seperti kurangnya perawatan kebun, umur pohon kopi yang tidak terlalu produktif, kurangnya pengetahuan pengolahan, terbatasnya akses pemasaran, semuanya perlu diperhatikan untuk dampak industri kopi kedepannya” senada dengan itu Irvan Helmi, Co Founder Anomali Coffee Indonesia menambahkan, “Uji Cita Rasa untuk Petani dibutuhkan untuk menyamakan bahasa antara Petani, Pedagang, Roaster dan Konsumen yaitu hasil uji cita rasa yang harusnya punya standar yang tertentu yang disetujui biasanya disebut dengan Q-Grader untuk Arabica atau R-Grader”.

Indonesia Coffee Academy (ICA) yang diwakili Donna Elvina mengatakan, “Sekarang ini memang hilir membutuhkan pemuda-pemuda yang giat banget untuk bertani, disitu mereka bisa termotivasi untuk bertani dan menceritakan hasil taninya.”

Panca R Sarungu, Ketua Toraja Tourism Board, menuturkan “Toraja Coffee Farmer Seminar adalah pertama kali diadakan di Toraja yang bertujuan untuk menggalang kembali kedaulatan kopi Toraja yang sempat jaya di masa lalu, kami bekerja sama dengan beberapa stakeholder dan juga para diaspora yang memiliki tujuan yang sama hingga suatu saat nanti kopi Toraja akan kembali ditempatkan pada posisi yang penting dalam peta perkopian di Nusantara.”

Giat ini diadakan dengan tujuan utama mengembalikan kejayaan kopi Toraja, selain itu juga untuk mengenalkan teknologi pertanian kopi modern untuk meningkatkan kualitas yang memenuhi standar industri hilir serta meningkatkan kesejahteraan petani lewat peningkatan rasa dan aroma kopi yang sesuai dengan selera konsumer dan industry hilir.

Sementara Lily A Salurapa, Sekretaris Djendral, Toraja Tourism Board menambahkan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Pesta Kesenian Toraja yang diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 23 Oktober 2021, adapun rangkaian acaranya seperti kunjungan Duta Besar Negara Sahabat ke Toraja, Toraja Youth Leadership Camp Batch 2 dan Bimbingan Teknis Homestay Tongkonan” .

Senator DPD RI Asal Sulsel menambahkan, “Puncak Acara Pesta Kesenian Toraja sendiri akan diselenggarakan pada Minggu ke-3 November 2021 mendatang yang akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno dengan rangkaian acara seperti Road to ToraJAZZ, Sentra Vaksinasi Pekerja Parekraf  Toraja dan Pagelaran Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif”. (Gabriel Bobby)

Artikel Lainnya