PATADaily.id - Pandemi Covid-19 memberikan dampak luarbiasa pada industri pariwisata. Untuk memulihkan kondisi kepariwisataan di Indonesia pasca pandemi Covid-19, maka diperlukan upaya keras dan kolaborasi yang baik antar seluruh pemangku kepentingan. Sebagai salah satu wujud kepedulian pada pengembangan pariwisata berkelanjutan, mahasiswa Program Studi Doktor Pariwisata – STP Trisakti menyelenggarakan seminar internasional dan research speed dating dengan lingkup bahasan tentang gastronomi, warisan budaya, pemasaran, dan sumber daya manusia dalam acara “The 1st International Seminar: Rebuilding Indonesia Sustainable for the Future”.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam sambutannya menyatakan bahwa Covid-19 telah berdampak pada industri pariwisata dan memaksa anggota pemerintah untuk beradaptasi.
Para pemimpin harus mengenali faktor VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dalam setiap situasi, merumuskan kembali solusi untuk menghidupkan kembali industri pariwisata, membangun ketahanan terhadap kebutuhan yang paling mendesak, mengaktifkan kembali norma-norma baru dan langkah-langkah yang akan diterapkan dalam masyarakat.
Tren pariwisata masa depan juga berubah menjadi lebih personalized, customized, localized, dan ukuran bisnisnya lebih kecil sebagai bentuk adaptasi yang didasarkan pada pengalaman pariwisata yang berkualitas.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada seminar internasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti ini. Saya berharap acara ini dapat memberikan beberapa ide dan inisiatif brilian dari para pemangku kepentingan untuk memberikan solusi terkait isu pariwisata secara global, serta kontribusi dan peran mereka dalam menghadapi masalah yang timbul dari kegiatan pariwisata”, papar Sandiaga dalam siaran pers yang diterima patadaily.id pada akhir pekan ini.
Selain itu, diharapkan kegiatan seminar internasional ini dapat menjalin wadah kolaborasi antara akademisi, pemerintah, industri, media, dan masyarakat nasional dan internasional untuk mendorong kebangkitan ekonomi, ujar Fetty Asmaniati, SE., MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
“Diharapkan acara ini sangat strategis dan bermakna, tidak hanya bagi kami dan juga untuk pengembangan pengetahuan tentang bidang pariwisata dan perhotelan di masa depan. Juga secara katif turut menjaga kolaborasi yang baik dan menjaga hubungan harmonis antara masing-masing lembaga adalah tanggung jawab semua pihak”, lanjut Fetty Asmaniati lagi.
Menurut Prof Dr Sundring Pantja Djati, M.Si., MA (Kepala Departemen Doktoral STP Trisakti), penyelenggaraan seminar internasional ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan suasana akademik (academic atmosphere) di lingkungan STP Trisakti, khususnya bagi mahasiswa Program Doktoral yang saat ini sedang menempuh studi.
Seminar dan research speed-dating ini juga diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi para akademisi dan peneliti pariwisata yang ingin mempresentasikan ide atau gagasan penelitian.
Seminar berskala internasional ini diikuti sekitar 735 peserta dari berbagai negara, di antaranya yaitu dari Indonesia, Malaysia, China, Taiwan, Jepang, Filipina, Jepang, AS, Kanada, Australia. Para pakar bidang pariwisata pun dihadirkan dalam seminar untuk berdiskusi dan memperkaya wawasan peserta seminar, yaitu Prof. Gavin RR Caldwell (International Management Institute/IMI Luzern, Switzerland), A/Prof. Dr. Halimin Herjanto (University of the Incarnate Word San Antonio, Texas, USA), dan Chef Ragil Imam Prabowo (Nusa Indonesian Gastronomy), serta dimoderatori oleh A/Prof. Dr. Hera Oktadiana, Ph.D. CHE., (STP Trisakti dan James Cook University, Australia).
"Juga digelar acara research speed-dating yang diikuti oleh 24 presenter, dengan bidang penelitian pariwisata meliputi gastronomi, heritage, sumber daya manusia dan pemasaran dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia," jelas R M W Agie Pradhipta, SST.Par., M.Sc. (Ketua Panitia Seminar). (Gabriel Bobby)