PATADaily.id - Jakarta - Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter menyelenggarakan PATA Indonesia Year End Gathering 2025 pada Jumat, 19 Desember 2025, dengan mengusung tema “Collaborating Beyond Borders: Strategies for Facing New Trends.”
Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan pariwisata dalam merespons dinamika dan arah baru industri pariwisata nasional dan global.
Salah satu agenda utama dalam gathering ini adalah talkshow interaktif yang menghadirkan tiga narasumber lintas sektor, yaitu Heben Ezer, Wakil Ketua Umum Bidang Inbound & Domestik Tour ASTINDO, Prof Devi Roza Kausar, PhD, CHE, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila dan Rina Lumbantoruan, Head of Marketing & Promotion Tanjung Lesung Beach & Resort.
Melalui diskusi ini, para pembicara membahas tren, peluang, dan tantangan dalam menangani wisatawan inbound (mancanegara) maupun wisatawan Nusantara serta pentingnya kolaborasi antara pelaku industri, akademisi, dan destinasi dalam menghadapi perubahan perilaku wisatawan, perkembangan pasar, dan tuntutan kualitas layanan.
President/CEO PATA Indonesia, Poernomo Siswoprasetijo, menegaskan bahwa kolaborasi lintas batas menjadi kunci utama dalam menjaga daya saing pariwisata Indonesia.
"IIndustri pariwisata saat ini tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, lintas industri, bahkan lintas negara untuk menjawab tantangan baru dan menangkap peluang yang terus berkembang. Year End Gathering ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan perspektif dan merumuskan langkah bersama ke depan," tambah Poernomo Siswoprasetijo.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Jenderal PATA Indonesia, Ningsih Chandra, menyampaikan bahwa forum ini tidak hanya menjadi ajang refleksi akhir tahun, tetapi juga sarana membangun sinergi berkelanjutan.
“Melalui talkshow dan diskusi yang kami hadirkan, PATA Indonesia berharap dapat mendorong lahirnya strategi kolaborasi yang konkret, baik di tingkat nasional maupun internasional, guna memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan,” jelas Ningsih Chandra.
Secara umum, PATA Indonesia Year End Gathering 2025 bertujuan:
1. Mengidentifikasi tren dan tantangan yang dihadapi industri pariwisata dalam menangani wisatawan inbound dan domestik;
2. Menyusun/memformulasikan strategi kolaborasi lintas sektor dan lintas industri, baik di dalam negeri maupun dengan mitra internasional;
3. Memperkuat jejaring dan pertukaran gagasan antar pemangku kepentingan pariwisata.
Setelah talkshow, diadakan juga penandatanganan MoU antara PATA Indonesia dengan Yayasan Sail Indonesia Jaya, dan PATA Indonesia Chapter dengan Perempuan Indonesia Maju.
Acara ini dihadiri oleh anggota PATA Indonesia, pelaku industri pariwisata, akademisi, asosiasi, serta mitra strategis, dan diharapkan menjadi pijakan penting dalam menyiapkan arah pariwisata Indonesia menuju tahun 2026.
Berbagai pihak turut mendukung event ini, antara lain Tanjung Lesung, Universitas Pancasila, ITDC, ASTINDO, ASITA, serta berbagai travel agent dan universitas. (Gabriel Bobby)

.jpg)
.jpg)