Menanti Niken Membangun Avera Mea, Start Up Company Sendiri

PATADaily.id – If you don’t risk everything, you won’t get anything.
Begitu kata Kharisma Niken Larasati Junendro Putri ketika dihubungi patadaly.id, Rabu (7/9/2022).
Niken begitu sapaan akrabnya. “Saat ini saya berstatus mahasiswi baru semester 1 jurusan management di President University,” katanya.
Niken menjelaskan bahwa dirinya bersama keluarga pernah menetap di Malang dan kini ia ada di Cikarang lantaran memilih kuliah di President University (PU).
“Sekarang saya sendiri pindah untuk maju dan mengejar cita-cita saya sebagai pendiri dan pemilik start up,” ucapnya.
Ada yang menarik di PU dan Management. “Jujur, sebetulnya saya anak IPA. Saya suka kelas internasional sejak saya SMP dan SMA, dan saya lulus dari kelas IPA. Ya, Presiden University adalah kampus yang menggunakan full English di dalam proses pembelajaranya, menyediakan dan memfasilitasi mahasiswanya untuk maju dan menjadi individu sukses yang kreatif. Saya pernah punya mimpi untuk masuk fakultas kedokteran.
Niken kemudian memilih untuk mengambil jurusan management ini. “Saya berpikir keras dan menyadari bahwa alasan saya awalnya mau punya profesi sebagai dokter karena saya butuh modal untuk membangun start up company sendiri,” urainya.
Tapi, lanjutnya setelah dirinya mendapat pencerahan, maka ia pun meyakini bahwa dia tidak perlu menjadi dokter untuk menolong orang lain.
Sehingga Niken juga tidak perlu menunggu sebagai dokter untuk membangun start up company yang jadi impiannya selama ini guna membantu orang lain.
Kenapa sih harus start up? “Menurut pemahaman dari apa yang pernah saya pelajari, konsep perusahaan start up itu sendiri diharuskan berbasis teknologi karena teknologi mungkin sudah menjadi kebutuhan primer saat ini sebab hampir semua orang mulai belanja, belajar, dan bahkan banyak sekali dari sekian orang yang menjadikan teknologi sebagai sarana mereka untuk mencari nafkah,” urainya.
Niken mengakui sangat amat terbantu dengan adanya teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat.
Apalagi, lanjutnya, semenjak merebaknya virus corona di indonesia, maka hampir semua proses dan perputaran ekonomi terjadi dengan campur tangan dari adanya teknologi didalamnya.
“Tapi ketika saya memperhatikan lebih dalam, ternyata salah satu dampak dari kemajuan teknologi yang pesat ini, sering sekali ditemukan bahwa kita lebih memilih barang buatan luar negeri daripada buatan dalam negeri, walaupun ongkos kirim yang dikeluarkan jauh lebih mahal daripada ketika kita membeli barang dari dalam negeri. Karenanya konsep dan gambaran besar dari start up saya adalah saya ingin membuat suatu start up perdagangan. Yang mana barang dan kuliner yang nantinya ditawarkan hanyalah barang dan kuliner buatan tangan dan produksi usaha kecil menengah mikro asli Indonesia, yang usahanya terkena imbas dari perputaran roda pesar teknologi,” paparnya.
Niken menerangkan bahwa mengacu pada konsep besar yang sudah dibuat, maka dia menyusun rencana dengan memberi nama start up company-nya, Avera Mea, diambil dari bahasa Rumania, yang bermakna, Keberuntungan atau rezeki milik saya.
Niken optimistis Avera Mea segera berdiri. “Secepat mungkin, Jika memungkinkan besok saat saya bangun pagi saya sudah bisa mulai berlari membangun start up saya. Bagaimana? Dalam proses pembuatan start up company ini, tentunya tidak bisa saya lakukan sendiri, maka dari itu saya berencana untuk mengajak semua orang yang tertarik untuk bisa membangun start up comapny ini bersama saya. Mari kita berlari berpegangan tangan dan menuju puncak sama-sama,” jelas Niken. (Gabriel Bobby)